Troubleshooting Sistem
Operasi Jaringan
Troubleshooting
Sistem Operasi Jaringan
·
TROUBLESHOOTING SISTEM OPERASI JARINGAN
Sistem komputer merupakan sistem yang kompleks. Berbagai permasalahan yang muncul disaat menggunakan sistem operasi dapat merupakan kombinasi masalah yang dapat berasal dari perangkat keras, aplikasi dan konfigurasi. Kegiatan menganalisa permasalahan, menentukan penyebab dan mencarikan solusi terhadap masalah yang ditemukan merupakan rangkaian proses yang dikenal dengan nama troubleshooting.
Bug merupakan salah satu bentuk kesalahan yang ditemukan dalam aplikasi ataupun perangkat keras. Bug ini biasanya dapat diketahui saat aplikasi atau perangkat digunakan, dengan menunjukkan perilaku yang tidak biasa. Bug ini dapat terjadi karena adanya kesalahan logika dalam membuat program ataupun input yang tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh aplikasi atau perangkatnya. Efeknya bisa terjadi hang, aplikasi / perangkat tidak dapat merespon interaksi user, atau crash, aplikasi akan menutup sendiri.
Selain karena kesalahan logika dan input, bug juga dapat terjadi karena ada ketidaksesuaian komunikasi data antara aplikasi dan perangkat keras. Hal ini bisa terjadi dikarenakan oleh adanya update/upgrade dari aplikasi atau perangkat yang tidak dapat diterima satu sama lain. Isu ini biasa dikenal dengan istilah kompatibilitas. Kompatibilitas menyatakan seberapa baik suatu aplikasi/perangkat dapat berkomunikasi dengan aplikasi/perangkat yang ada.
Secara aplikasi sistem operasi melakukan perbaikan diri melalui update dan upgrade. Dari proses inilah berbagai bug yang ditemukan pada program maupun driver dapat diperbaiki.
Perbaikan sistem operasi jaringan memerlukan pendekatan yang logis dan terorganisir (tertata). Dengan pendekatan logis ini memungkinkan untuk mengurangi variabel-variabel yang tidak terkait sehingga dapat menemukan variabel utamanya. Mengajukan pertanyaan yang sesuai, menguji perangkat yang benar dan menguji data yang valid akan membantu untuk menyelesaikan masalah.
Perbaikan adalah kemampuan yang pengembangannya dilakukan secara bertahap. Semakin banyak variasi kasus yang diterima akan semakin baik kemampuan memperbaikinya. Secara umum dalam melakukan perbaikan terdapat beberapa langkah-langkah yang perlu dilakukan diantaranya, adalah:
1. Identifikasi masalah.
2. Pemunculan teori kemungkinan penyebab masalah.
3. Penentuan penyebab utama.
4. Penerapan solusi.
5. Verifikasi solusi dan fungsionalitas sistem.
6. Pembuatan dokumentasi.
KEGIATAN TROUBLESHOOTING
Kegiatan pertama dalam troubleshooting adalah menentukan sumber masalah (identifikasi masalah). Salah satu teknik untuk pencarian sumber masalah ini adalah dengan menggunakan metode kuesioner. Pada metode ini ada serangkaian pertanyaan yang perlu dibuat untuk menggali informasi dari user. Berikut ini merupakan beberapa urutan pertanyaan yang dapat diberikan untuk menemukan penyebab masalah.
1) Pertanyaan Terbuka (Open-Ended Questions).
Pertanyaan jenis ini digunakan untuk menggali informasi secara umum dari user mengenai kerusakan yang terjadi. Pertanyaan jenis ini akan memberikan user
kesempatan untuk menjelaskan secara rinci masalah yang terjadi dengan pengertiannya sendiri. Berikut ini merupakan contoh beberapa pertanyaan umum yang dapat diajukan terkait masalah yang terjadi.
- Apa masalah yang dialami komputer atau jaringannya?
- Apa saja aplikasi yang diinstal terakhir kali?
- Apa yang sedang dilakukan user pada saat terjadinya masalah?
- Apa saja perubahan perangkat keras yang dilakukan terakhir kali?
2) Pertanyaan Tertutup
(Closed-Ended Questions)
Setelah memberikan pertanyaan terbuka, diatas dapat dilanjutkan dengan memberikan pertanyaan tertutup. Jenis pertanyaan ini umumnya akan menghasilkan jawaban ya atau tidak. Oleh karena user hanya memberikan jawaban ya/tidak, jenis pertanyaan ini berguna saat ingin mendapatkan informasi dalam waktu singkat. Berikut ini contoh beberapa pertanyaan tertutup yang dapat diajukan:
- Apakah ada user lain yang menggunakan komputer tersebut?
- Dapatkan user mereka-reka kembali proses yang dilalui hingga terjadinya error?
- Apakah ada perubahan password yang dilakukan?
- Apakah ada pesan error yang ditampilkan di komputer?
- Apakah sedang terhubung ke jaringan saat itu?
DOKUMENTASI
Dokumentasi penting dibuat dalam menyelesaikan suatu masalah agar dikemudian hari apabila menemui masalah yang sama dapat langsung menggunakan solusi yang ada didokumen ini. Dokumentasi yang dibuat perlu rinci agar dapat menjadi pertimbangan nanti, seandainya terjadi masalah yang mirip (tidak sama) dengan kasus saat ini. Selanjutnya verifikasi setiap penjelasan yang diberikan oleh user dengan melihat langsung di komputer, serta lakukan juga reka ulang terhadap masalah yang ada. Secara umum format dokumentasi dapat menyertakan informasi berikut ini.
1. Deskripsi permasalahan.
2. Langkah-langkah penyelesaian masalah.
3. Peralatan/komponen/perangkat yang diperlukan untuk melakukan perbaikan.
Setelah memberikan pertanyaan terbuka, diatas dapat dilanjutkan dengan memberikan pertanyaan tertutup. Jenis pertanyaan ini umumnya akan menghasilkan jawaban ya atau tidak. Oleh karena user hanya memberikan jawaban ya/tidak, jenis pertanyaan ini berguna saat ingin mendapatkan informasi dalam waktu singkat. Berikut ini contoh beberapa pertanyaan tertutup yang dapat diajukan:
- Apakah ada user lain yang menggunakan komputer tersebut?
- Dapatkan user mereka-reka kembali proses yang dilalui hingga terjadinya error?
- Apakah ada perubahan password yang dilakukan?
- Apakah ada pesan error yang ditampilkan di komputer?
- Apakah sedang terhubung ke jaringan saat itu?
DOKUMENTASI
Dokumentasi penting dibuat dalam menyelesaikan suatu masalah agar dikemudian hari apabila menemui masalah yang sama dapat langsung menggunakan solusi yang ada didokumen ini. Dokumentasi yang dibuat perlu rinci agar dapat menjadi pertimbangan nanti, seandainya terjadi masalah yang mirip (tidak sama) dengan kasus saat ini. Selanjutnya verifikasi setiap penjelasan yang diberikan oleh user dengan melihat langsung di komputer, serta lakukan juga reka ulang terhadap masalah yang ada. Secara umum format dokumentasi dapat menyertakan informasi berikut ini.
1. Deskripsi permasalahan.
2. Langkah-langkah penyelesaian masalah.
3. Peralatan/komponen/perangkat yang diperlukan untuk melakukan perbaikan.
SYSTEM LOG
Pada sistem operasi Linux terdapat aplikasi System Log yang akan merekam semua aktivitas yang dilakukan oleh sistem Linux.Informasi yang umumnya disertakan pada log adalah:
- Tanggal kegiatan dilakukan
- Apa kegiatan yang dilakukan
- Proses apa yang melakukan kegiatan tersebut
Dari catatan yang telah diberikan oleh System Log tersebut untuk dapat mengetahui lebih dalam, seorang admin masih perlu melakukan penggalian informasi lanjutan melalui dokumentasi program, sistem ataupun melalui forum-forum diskusi yang ada.
Selain melalui aplikasi GUI System Log, catatan kegiatan sistem Linux juga dapat dibaca melalui terminal. Semua file log oleh Linux disimpan dalam bentuk file teks pada lokasi /var/log. Berikut ini merupakan contoh file log yang terdapat pada direktori /var/log.
1. /var/log/messages: pesan umum dan catatan kerja sistem
2. /var/log/auth.log: catatan seputar autentikasi user
3. /var/log/kern.log: catatan seputar kernel dan status perangkat keras.
4. /var/log/cron.log: catatan tentang cron.
Dmesg
Selain itu terdapat juga program dmesg yang dapat digunakan untuk melihat catatan-catatan operasi yang telah dilakukan oleh kernel. Apabila ada perangkat keras yang mengalami masalah juga akan ditampilkan oleh aplikasi ini dalam bentuk pesan error.
KODE BEEP BIOS
Setiap BIOS memiliki pengkodean erronya sendiri-sendiri untuk menyatakan status dari berbagai perangkat keras yang diakses oleh BIOS ini. Pengkodean ini umumnya diwujudkan dalam bentuk suara beep. BIOS akan memberikan suara beep yang berbeda untuk kerusakan tiap perangkat yang terkait. Apabila tidak ada kerusakan dan BIOS bekerja normal biasanya akan memberikan suara beep sekali. Namun, apabila terjadi error akan mengeluarkan suara beep sejumlah tertentu. Agar dapat mengetahui maksud dari tiap kode beep perlu membaca dokumentasi BIOS yang disertakan atau menghubungi pemanufakturnya.
ANALISA KONDISI HARDDISK
Apabila permasalahan terdapat pada harddisk, pada Linux terdapat beberapa program yang dapat digunakan untuk menganalisa kondisi harddisk.
Diantaranya adalah baobab, du dan df. Kesemuanya dapat digunakan untuk menampilkan status penggunaan harddisk.Baobab merupakan program berbasis GUI, sedangkan du dan df merupakan program tekstual. Perintah df digunakan untuk menampilkan penggunaan harddisk oleh masing-masing sistem file yang ada, dan du berguna untukmenampilkan penggunaan harddisk pada suatu direktori.
C. Rangkuman
Troubleshooting merupakan hal yang penting untuk diketahui karena tidak menutup kemungkinan sistem akan mengalami kendala baik yang berasal dari internal ataupun eksternal sistem. Semuanya memiliki solusi penanganan yang berbeda-beda. Walaupun demikian hampir semua proses troubleshooting memerlukan urutan langkah yang sama dan yang paling penting adalah prosesdokumentasi yang dilakukan diakhir troubleshooting, sebagai referensi apabila terjadi kendala yang sama atau mirip.
Pada sistem operasi Linux terdapat aplikasi System Log yang akan merekam semua aktivitas yang dilakukan oleh sistem Linux.Informasi yang umumnya disertakan pada log adalah:
- Tanggal kegiatan dilakukan
- Apa kegiatan yang dilakukan
- Proses apa yang melakukan kegiatan tersebut
Dari catatan yang telah diberikan oleh System Log tersebut untuk dapat mengetahui lebih dalam, seorang admin masih perlu melakukan penggalian informasi lanjutan melalui dokumentasi program, sistem ataupun melalui forum-forum diskusi yang ada.
Selain melalui aplikasi GUI System Log, catatan kegiatan sistem Linux juga dapat dibaca melalui terminal. Semua file log oleh Linux disimpan dalam bentuk file teks pada lokasi /var/log. Berikut ini merupakan contoh file log yang terdapat pada direktori /var/log.
1. /var/log/messages: pesan umum dan catatan kerja sistem
2. /var/log/auth.log: catatan seputar autentikasi user
3. /var/log/kern.log: catatan seputar kernel dan status perangkat keras.
4. /var/log/cron.log: catatan tentang cron.
Dmesg
Selain itu terdapat juga program dmesg yang dapat digunakan untuk melihat catatan-catatan operasi yang telah dilakukan oleh kernel. Apabila ada perangkat keras yang mengalami masalah juga akan ditampilkan oleh aplikasi ini dalam bentuk pesan error.
KODE BEEP BIOS
Setiap BIOS memiliki pengkodean erronya sendiri-sendiri untuk menyatakan status dari berbagai perangkat keras yang diakses oleh BIOS ini. Pengkodean ini umumnya diwujudkan dalam bentuk suara beep. BIOS akan memberikan suara beep yang berbeda untuk kerusakan tiap perangkat yang terkait. Apabila tidak ada kerusakan dan BIOS bekerja normal biasanya akan memberikan suara beep sekali. Namun, apabila terjadi error akan mengeluarkan suara beep sejumlah tertentu. Agar dapat mengetahui maksud dari tiap kode beep perlu membaca dokumentasi BIOS yang disertakan atau menghubungi pemanufakturnya.
ANALISA KONDISI HARDDISK
Apabila permasalahan terdapat pada harddisk, pada Linux terdapat beberapa program yang dapat digunakan untuk menganalisa kondisi harddisk.
Diantaranya adalah baobab, du dan df. Kesemuanya dapat digunakan untuk menampilkan status penggunaan harddisk.Baobab merupakan program berbasis GUI, sedangkan du dan df merupakan program tekstual. Perintah df digunakan untuk menampilkan penggunaan harddisk oleh masing-masing sistem file yang ada, dan du berguna untukmenampilkan penggunaan harddisk pada suatu direktori.
C. Rangkuman
Troubleshooting merupakan hal yang penting untuk diketahui karena tidak menutup kemungkinan sistem akan mengalami kendala baik yang berasal dari internal ataupun eksternal sistem. Semuanya memiliki solusi penanganan yang berbeda-beda. Walaupun demikian hampir semua proses troubleshooting memerlukan urutan langkah yang sama dan yang paling penting adalah prosesdokumentasi yang dilakukan diakhir troubleshooting, sebagai referensi apabila terjadi kendala yang sama atau mirip.
Kerusakan komputer sering terjadi karena
kurangnya merawat komputer, baik
fisik maupun sistemnya. Kebanyakan pengguna komputer, hanya memahami kebersihan
fisik saja, tanpa rajin merawat dan membersihkan sistem di dalamnya. Sedangkan
terkadang, pengguna komputer sering dihadapkan kepada masalah
komputer error, hang, lambat, dan masalah-masalah atau trouble
shooting komputer lainnya pada system pc anda. Kerusakan pada pc atau
masalah pada pc belum tentu merupakan kerusakan hardware. Hal ini sering
menyebabkan komputer anda bermasalah.
Masalah yang sering di temukan pada windows:
1. Komputer bekerja lambat.
2. Sering hang atau stop responding.
3. Sering mengalami blue screen.
4. Proses booting dan startup windowsnya lama.
1. Komputer bekerja lambat.
2. Sering hang atau stop responding.
3. Sering mengalami blue screen.
4. Proses booting dan startup windowsnya lama.
Penyebab umum kemungkinan masalah pc
yang terjadi
bisa disebabkan oleh masalah-masalah di bawah ini.
1. Kerusakan pada registry system
anda.
Registry ini berfungsin menampilkan informasi serta konfigurasi
antara hardware dan software pada komputer anda. Terlalu banyak sering gonta
ganti software, install dan uninstall software atau driver sering meninggalkan
jejak pada registry. Jika registry system ada yang rusak atau hilang, biasanya
pc anda akan sering hang atau sering terjadi crash pada sistem.
Solusi : Gunakan
software untuk maintanance atau memperbaiki dan membersihkan registry pada
system anda, seperti registry cleaner, registry defrag. Jadi anda tidak perlu
membersihkan atau membereskannya secara manual. Jika permasalahan pada komputer
anda masih berlanjut, maka kita telusuri penyebab kerusakan selanjutnya.
Tips: Bagi orang
awam pada masalah sistem komputer, sebaiknya tidak mengotak-atik registri pada
sistem windows anda secara manual. Merubah sendiri value atau isi registry
harus dilakukan oleh orang yang mengerti tentang system registry pada komputer.
2. File berantakan dan tidak teratur
rapi.
Begitu banyak file yang anda miliki namun tidak tersimpan rapi
dalam harddisk anda, akan bisa menjadi penyebab komputer anda sering crash atau
hang. Kita sering memasukkan dan mengeluarkan data, namun tidak rajin
membersihkannya atau menata susunannya. Sistem penempatan data yang tersimpan
pada windows selalu pada memori yang sedang kosong.
Solusi: Gunakan
utility dari windows yang dinamakan disk defragment. Atau anda juga bisa
menggunakan software lainnya yang bertujuan sama, merapihkan penempatan data
pada memory harddisk anda. Jika permasalah masih berlanjut, terlusuri lagi
penyebab permasalahan selanjutnya.
Tips : Jangan
terlalu sering melakukan defrag, cukup lakukan defrag pada saat komputer anda
sudah mulai lambat atau pada saat diperlukan saja.
3. Terkena virus/malware.
Pastikan komputer anda punya sistem keamanan dari bahaya virus
dan malware. Selalu gunakan antivirus dan anti malware, spyware, pada komputer
anda. Virus sering bekerja untuk merusak sistem dan data pada komputer, ini
merupakan ancaman serius. Tak heran jika terjadi kerusakan karena adanya virus,
maka kinerja komputer akan tidak karuan, registry, sistem dan data-data anda
bisa rusak.
Solusi: Scan komputer
anda dengan menggunakan anti virus dan antimalware yang anda install pada
komputer. Sembuhkan penyakitnya dengan antivirus tersebut.
Tips: Jangan pernah
meninggalkan kegiatan update database anti virus anda. Perkembangan jenis-jenis
virus terus berkembang dari hari ke hari, maka pastikan anda memiliki software
anti virus yang punya database virus paling baru. Jadi, update selalu antivirus
pada komputer anda.
4. Kapasitas harddisk sudah terlalu
penuh.
Coba cek berapa jumlah sistem dan data yang tersimpan pada
harddisk anda. Jika kapasitas harddisk sudah mendekati penuh, atau sudah
terlalu banyak data, makan tidak menutup kemungkinan sistem komputer anda
bekerja lebih berat dan akan menyebabkan kelambatan pada kinerja komputer anda.
Solusi: Cek data-data
anda, yang tidak penting sebaiknya di hapus saja, agar beban harddisk tidak
terlalu berat. Bersihkan harddisk anda dari sampah-sampahnya juga. Anda bisa
gunakan software seperti CC Cleaner atau yang lainnya untuk membersihkan sistem
anda dari sampah-sampah data, dan sampah-sampah bekas anda bekerja, dan bekas
anda melakukan browsing atau online.
Tips: Biasakan
menempatkan data-data anda di drive terpisah dari drive sistem anda. Sisakan
free space pada sistem anda setidak-tidaknya 25% dari kapasitas drive sistem
anda. Jadi jangan sampai terlalu penuh. Harddisk butuh ruang untuk bernafas dan
bekerja. Jangan terlalu penuh.
5. Suhu komputer terlalu panas
(Overheat)
Coba lihat kebersihan CPU anda. Jika terdapat debu yang terlalu
tebal pada kipas atau prosesor anda, itu dapat menyebabkan suhu pada komputer
anda meningkat. Debu-debu itu bisa menghalangi sirkulasi udara di dalam
komputer anda. Hal ini akan membuat komputer dan prosesor anda cepat panas, dan
akhirnya membuat kerja komputer anda menjadi lambat dan sering hang karena
suhunya sudah terlalu panas. Hal ini pun dapat menyebabkan hardware anda rusak.
Solusi: Bersihkan CPU
anda dengan alat-alat pembersih yang aman dan lembut, terutama kipas prosesor.
Cek kecepatan kipas-kipas yang ada. Jika kipas-kipas anda sudah bekerja lambat,
ada baiknya segera ganti kipas-kipas anda dengan yang baru.
Tips: gunakan alat
pembersih seperti penyemprot angin yang kecil, kuas yang berbulu lembut. Jangan
gunakan cairan apapun untuk menghindari konslet pada mainboard anda. Rapihkan
juga susunan kabel-kabel yang ada di dalam cpu anda.
Anda bisa menggunakan software-software perawatan pada
sistem anda seperti Tune Up Utilities, Advance system cleaner,
Ashampoo Win Optimizer, atau software
mantainance lainnya. Dalam satu software itu biasanya disediakan berbagai
keperluan seperti registry fix, registry defrag, membersihkan hard disk,
membersihkan sampah, dan perbaikan-perbaikan dalam keperluan optimasi windows
anda lainnya dalam satu paket program
ini 5 tips dan trik agar sistem operasi tidak berjalan
lambat:
1. Hapus virus dari PC Kamu
AVG antivirus
Virus bisa masuk dari e-mail, pesan internal, usb atau file
lainnya. Gunakan antivirus seperti AVG atau Kaspersky untuk menghapus virus
dari komputer dan jangan lupa menjadwalkan scan berkala. Pada beberapa
antivirus, ada fungsi untuk menscan otomatis setiap kali kamu mendownload atau
mengkopi suatu file. Antivirus perlu diupdate secara berkala untuk mendapatkan
hasil maksimal. Kebanyakan antivirus akan mengupdate sendiri secara otomatis
ketika kamu masuk ke sambungan internet atau setiap kali ada versi update yang
terbaru.
Virus juga bisa masuk dari jaringan internal misalnya seperti
komputer kantor. Virus yang bisa menggkamukan diri akan mendeteksi komputer
lain yang terhubung ke jaringan internal tersebut dan langsung mengirim virus
ke sana. Jika kamu sedang tidak membutuhkan jaringan internet, ada baiknya
untuk mematikan saja sambungan internet Kamu dan menggunakan komputer secara offline.
Untuk virus yang masih menyebar secara offline, ingatkan administrator jaringan
kantor kamu untuk menscan virus dan memasang firewall.
2. Hapus program yang tidak terpakai
Pertama, menghapus program yang tidak digunakan lagi. Ada
beberapa program yang sering kita install hanya untuk keperluan singkat lalu
tidak dipakai lagi. Program menghabiskan tempat di komputer Kamu, dan beberapa
berjalan di latar belakang tanpa sepengetahuan Kamu. Hapus atau uninstall
program yang tidak Kamu gunakan.
3. Menginstal antispyware
Adware
Sebagian besar program dan aplikasi bisa dihapus dengan mudah
menggunakan pilihan Add or Remove Programs yang ada di Control Panel, tetapi
program spyware sulit dihapus atau bahkan dideteksi. Ada banyak program
antispyware yang dapat mendeteksi dan menghapus program-program ini. Penting
untuk selalu memiliki program antispyware, karena mungkin spyware menginstal
sendiri di komputer tanpa sepengetahuanmu, misalnya lewat internet. Setelah
kamu menginstal program antispyware, jalankan untuk mendeteksi dan menghapus
program yang tidak diinginkan. Atau Kamu bisa menjadwalkan scan berkala.
4. Mengosongkan ruang yang terbuang
Menghapus program yang tidak terpakai adalah cara yang bagus
untuk membebaskan ruang disk, yang akan mempercepat komputer kamu. Cara lain
untuk menemukan ruang disk terbuang adalah dengan menggunakan alat Disk
Cleanup. Tetapi, walaupun kamu sudah menghapus program tersebut secara manual,
program itu mungkin masih tersimpan di Registry. Seringkali, registry yang
penuh menyebabkan banyak beban untuk PC, dan memakan banyak tempat. Jadi kita
harus rajin membersihkan registry di komputer. Program pembersih registry bisa
memperbaiki masalah di registry kita dan membersihkan program yang harus
dihapus.
Ingat bahwa sebelum kamu melakukan apapun di registry komputer
Kamu, sebaiknya kamu back up semua data yang tersimpan, untuk berjaga-jaga.
Kalau tidak, maka program yang masih terpakai pun bisa terhapus begitu saja,
termasuk data-data penting lainnya.
5. Defragmentasi hard drive
Defrag
Kamu dengan aplikasi disk defragmentation, bisa ditemukan di
Start / Programs / Accessories / System Tools. Ini bisa membantu meningkatkan
performa dengan membagi penempatan data supaya tidak memenuhi satu lokasi disk
saja. Ini bisa menambah kecepatan PC pada waktu program dijalankan, juga
memudahkan pencarian kalau kita sedang mencari sesuatu. Sebagian orang
berpendapat ini hanya sedikit membantu meningkatkan performa PC, tapi untuk
memaksimalkan performa PC dan memudahkan pencarian program, tidak ada salahnya
membagi-bagi lokasi penempatan dan menghemat waktu loading.
Cara mendisfragmentasi komputer tidak terlalu rumit dan bisa
dilakukan tanpa kemampuan teknis, berikut ini langkah yang bisa kamu lakukan.
Klik Start, dan kemudian klik My Computer.
Klik kanan Local Disk, dan kemudian klik Properties.
Klik pada tab Tools, dan kemudian klik Defragment Now.
Klik kanan Local Disk, dan kemudian klik Properties.
Klik pada tab Tools, dan kemudian klik Defragment Now.
The Disk Defragmenter muncul. Klik pada hard disk drive Kamu,
dan kemudian klik Defragment.
Disk Defragmenter akan membutuhkan waktu sebentar untuk berjalan,
bisa dimulai dari beberapa menit , walaupun dalam kasus tertentu bisa memakan
waktu sampai beberapa jam, tergantung seberapa besar isi hard disk drive .
Setelah selesai, kamu bisa klik Close.
Kalau kamu punya lebih dari satu hard disk yang perlu difragmentasi,
kamu bisa mengulangi langkah-langkah ini untuk hard disk drive yang ada, mulai
dari langkah yang keempat.
Itulah beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk
membersihkan komputer dan meningkatkan performa PC Kamu. Ingat bahwa antivirus
dan antispyware harus selalu diupdate secara teratur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar